Jumat, 02 Januari 2009

Andrea Hirata di “Kick Andy”

Andrea Hirata di “Kick Andy”


Rabu (19/9) lalu, penulis tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata, hadir di studio Metro TV untuk pengambilan gambar program acara ‘Kick Andy’. Tema acaranya sebenarnya tentang buku-buku yang menginspirasi, jadi ada beberapa penulis lain selain Andrea di sana, tapi mereka kebanyakan memang menulis di genre self-help/inspiration.

Cukup lama pengambilan gambarnya, sekitar dua jam. Tapi sebagian besar porsi waktunya memang ditujukan untuk Andrea. Kalau tidak salah, edisi ini akan ditayangkan 3 Oktober mendatang. Tapi, karena aku sempat datang ke sana, ini ada laporan pandangan mata (dan catatan) dari jawaban-jawaban yang diberikan Andrea.

andrea menceritakan tentang laskar pelangi, seketika tidak di sengaja ia juga menceritakan kisah-kisah masa kecilnya dulu yang disebut laskar pelangi oleh bu muslimah atau bu mus, guru mereka pada waktu itu.

Kondisi sekolahnya amat sangat menyedihkan, jika malam digunakan untuk menyimpan ternak. Seragam anak-anaknya, copot semua kancing bajunya. Selain itu, sepatu mereka menggunakan plastik. Andrea juga bercerita tentang bagaimana Laskar Pelangi ini mulai bersahabat, bahwa mereka adalah sepuluh anak yang mendaftar di sebuah sekolah, SD Muhammadiyah, yang awalnya sudah mau ditutup karena kekurangan murid. Lalu cerita berlanjut tentang bagaimana mereka terus bertahan di sekolah dengan kondisi mengerikan itu dan terus bersahabat. “Ini sebenarnya sekolah yang hampir bubar, ketika ujian, kami dititipkan di sekolah lain. Secara administrasi, sekolah itu hampir tidak ada,”

Andrea juga secara spesifik berbicara tentang kawan sebangkunya, Lintang, yang dalam buku harus bolak-balik sejauh 80 km menggunakan sepeda yang sadelnya terlalu tinggi ‘hanya’ demi ke sekolah.

Lintang harus berhenti sekolah karena ayahnya meninggal. Sebagai anak laki-laki tertua dalam keluarga, kewajiban mencari nafkah akhirnya tertumpu padanya. Padahal ayahnya harus menanggung hidup 14 nyawa. Terakhir kali bertemu Lintang, ia bekerja sebagai supir truk di sebuah daerah eksploitasi pasir gelas.

Sumber energinya yang terbesar dalam menulis buku ini adalah kecintaan Andrea pada Ibu Mus, sang guru. Bahwa pelajaran terpenting yang diberikan Ibu Mus adalah integritas dan cinta. “Beliau selalu bisa menghubungkan hal-hal kecil dengan substansi yang lebih besar,” kata Andrea. Saat kelasnya banjir akibat air hujan yang masuk lewat atap bocor, anak-anak Laskar Pelangi itu mengeluh, tapi Ibu Mus kemudian menunjukkan sebuah gambar di buku bahasa Belanda yang memuat foto sel Soekarno di Banceuy. “Lihatlah ruang yang suram ini, tapi Pak Karno terus belajar, membaca buku, dan dia adalah salah satu orang paling cerdas di negara ini,” Andrea menirukan Ibu Mus. Kebajikan-kebajikan yang diajarkan oleh Ibu Mus bukan sesuatu yang dikhotbahkan, tapi ia lakukan dengan memberi contoh.

Adalah sesuatu yang wajar, menurut Andrea, untuk menulis buku seperti ‘Laskar Pelangi’ jika kita bertemu dengan karakter seperti Ibu Mus, diajar oleh guru seperti beliau. Karena beliau memang guru yang luar biasa.

itu merukan kilas balik dari pembicaraan andrea dalam acara "kick andy". dalam acara itu juga ada hal paling ...... paling...... pokoknya yang paling spesial menurut andrea. yaitu tentang kehadiran bu mus ( muslimah ) di acara kick andy itu. andrea sangat terpana melihat kehadiran guru yang sangat di sanyanginya. jauh-jauh belitung bu mus membawa kenangan sekaligus oleh-oleh untuk andrea, yaitu benda keramat bagi laskar pelangi. ehm.............................

inilah saat-saat yang menyentuh hati......hu...hu....hu.... aku jadi ikut-ikutan sedih nich...huh............. sudah ya ..... ni adalah kilas balik dari " kick andy " semoga ketagihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Booming Movie © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute